Tuesday 7 December 2021

Vaksin Covid-19: Kalau Jodoh, Gak kemana!

8 September 2021, Saya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pertama kalinya di Kyoai Medical Services. It was a moment that my husb and I've been waiting for mengingat orang dengan penyakit autoimun dikategorikan sebagai salah satu kelompok komorbid jadi kebijakan vaksin dari pemerintah sungguh hati-hati.

Dari awal Sinovac masuk (Maret 2021), Saya langsung dapat surat belum layak vaksin dari dr Nanang (yes, I am still regularly see him - setia, gak bisa pindah ke lain hati 😛). 

Things became a bit different saat Saya akhirnya dianggap layak vaksin setelah melalui beberapa test lab. Kami, khususnya le husb paling semangat cari informasi. Setiap hari memantau berita both domestic and international untuk dapat info terupdate mengenai vaksin, nanya ke teman-teman bahkan keluarga. Awalnya pede banget bakal dibolehin untuk Pfizer or Moderna; bahkan US/SGP vaccine trip pun ingin dilakukan biar bisa segera terlindungi dari virus corona ini. 

Lalu saat Moderna masuk ke Indonesia dan memprioritaskan Odamun, Saya juga sudah ditawari beberapa jadwal dan beberapa hari sebelum jadwal tersebut, saya kembali bertemu dr Nanang untuk meminta final confirmation apakah boleh Moderna untuk kondisi saya, eh malah ternyata dilarang keras karena khawatir tubuh Saya tidak kuat menahan efek sampingnya serta dapat memicu peradangan yang tentunya tidak baik bagi Odamun yang dalam kondisi normal saja tingkat peradangan sudah cukup tinggi.

His final call are Sinovac or Sinopharm!! Well, kalau ini diizinkan dari awal mungkin Saya udah vaksin Maret lalu bareng le husb but luckily jadwal vaksin dari kantor yang tadinya belum terlihat hilalnya langsung keluar tanggal pastinya. Thank God! ternyata jodohnya emang vaksin yang disediakan oleh kantor which is Sinopharm.

Karena disediakan kantor, tentu semua proses lebih smooth dan mudah. Tanpa antri, kliniknya kosong, I was the only person at the clinic. Dokter pun memeriksa detail surat-surat serta obat-obatan yang Saya konsumsi untuk memastikan memang aman untuk Saya. She also gave us her mobile phone number in case ada KIPI yang mengkhawatirkan. However, the nurse shot me very very slowly unlike usual vaccinator (even my husb who look me said so) to the point I can feel bit by bit the needle & vax masuk ke lengan.

Setelah vaksin pun tidak ada efek samping yang significant other than tangan sakit, punggung sakit, dan ngantuk serte fatigue that only last 1 day.

To celebrate, I went to buy ice chocolate drink down by the clinic.. what a happy day!


Semoga kita semua bisa terus terlindungi dan pandemi ini segera berlalu ya! So, 2022 resolution would be booster, eh?

xx
NS

No comments:

Post a Comment